Aplikasi chat berbasis online bernama Blackberry Messenger (BBM) membuat segalanya menjadi mudah. Aplikasi ini memungkinkan semua orang dapat terhubung satu sama lain dan saling berinteraksi melalui saluran koneksi internet. Tak hanya mampu mengirimkan pesan singkat peer-ro-peer, namun juga mampu untuk mengirimkan pesan ke ribuan orang melalui fitur pesan broadcast yang dimiliki aplikasi ini.
Awalnya, BBM hanya tersedia secara bundle di smartphone keluaran Research in Motion (RIM) melalui beberapa ponsel pintar varian Blackberry. Namun aplikasi tersebut sudah dapat diunduh dan digunakan di smartphone berbasis iOS dan Android. Sejak kemunculannya di Google Play Store dan AppStore, jumlah unduhan terhadap aplikasi ini kian meningkat tajam. Perbaruan demi perbaruan dilakukan pihak Blackberry terhadap aplikasi chatnya hingga mampu melakukan panggilan telepon dan videocall secara gratis dengan menggunakan saluran paket data internet maupun WiFi.
Meski keberadaannya sangat disukai, namun aplikasi tersebut tak sepenuhnya membuat pengguna merasa puas. Dikutip dari Viva, tak sedikit yang beranggapan bahwa dengan mengunduh dan menginstal aplikasi BBM di ponsel Android maupun iOS berarti sama saja dengan memasukkan sebuah resiko kedalam smartphone mereka. Alasan yang dianggap sebagai resiko itu memang benar adanya. Sejak aplikasi BBM diinstal di smartphone maka akan membuat baterai menjadi lebih cepat habis. Selain itu, seringnya mengalami pending saat mengirimkan pesan dianggap sebagai masalah besar bagi pengguna yang saat itu sedang mengirimkan pesan yang sangat penting.
Masalah selanjutnya yang dianggap sangat mengganggu yaitu seringnya menerima pesan-pesan broadcast yang tidak penting seperti pengiriman spam, berita hoax dan katalog-katalog produk jualan online. Tentunya hal itu membuat pengguna sangat merasa terganggu. Aplikasi itu juga mengharuskan perangkat pengguna untuk selalu terkoneksi dengan jaringan internet hingga tanpa disadari kuota data internet menjadi lebih cepat habis.
Discussion about this post