[dropcap]M[/dropcap]enteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Imam Nahrawi, baru-baru ini menghadiahi pasangan pebulu tangkis muda yang bertanding dalam laga ganda campuran, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, dengan hadiah yang belum pernah diberikan pada atlit-atlit sebelumnya.
Ya, selain uang tunai yang masing-masing sebesar Rp 5 miliar, pasangan pebulu tangkis yang sering disapa Owi dan Butet yang berhasil meraih medali emas pada ajang olahraga Olimpiade Rio 2016 di Brazil ini, juga diberikan tunjangan hari tua sebesar Rp 20 juta setiap bulannya.
Selain Owi dan Butet, atlit bidang angkat besi peraih medali perak pada ajang olahraga bergengsi, Eko Yuli Guna, dan Lifter Sri Wahyuni juga diberikan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 2 miliar dari pemerintah. Tak jauh berbeda dengan Owi-Butet, mereka juga mendapatkan tunjangan hari tua sebesar Rp 15 juta setiap bulannya.
Pertanyaannya, pantaskah mereka mendapatkan semua itu dari pemerintah?
Menanggapi hal itu, banyak warga yang mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam hal menghargai jasa para atlit Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa, namun tak sedikit pula yang mengkritiknya dengan mengatakan bahwa kebijakan itu mencederai hati para pahlawan bangsa yang pernah berjuang mati-matian membela negara namun tak pernah diberikan apa-apa.
Ditengah hingar bingar perayaan pesta kemenangan olahraga yang disertai dengan penggelontoran hadiah kepada orang yang dianggap telah menjadi ‘pahlawan’ negara dalam bidang olahraga sejagat itu, banyak yang menganggap bahwa itu adalah hadiah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71 pada tanggal 17 Agustus 2016 kemarin. Namun bersamaan dengan itu timbul sebuah gambar berisi pesan teks yang sering disebut dengan meme bertuliskan pesan cukup menyentil. Betapa tidak, dalam foto yang kini telah tersebar luas di dunia maya itu menampilkan dua gambar yang dijadikan satu.
Pada bagian gambar meme Owi dan Butet di bagian atas tertulis:
“Yang mengisi kemerdekaan RI Rp5 miliar”.
Sedangkan di gambar dua orang veteran pada bagian bawah yang tengah makan nasi bungkus tertulis:
“Yang memerdekakan RI Rp….?”
Menurut pembaca, lebih pantas mana antara pengisi kemerdekaan atau yang memerdekakan negara ini yang mendapatkan hadiah uang sebesar itu? Atau, mungkinkah para atlit yang baru saja menerima hadiah itu akan berbagi hadiah yang mereka dapat dari pemerintah untuk dibagi kepada para pahlawan?
Discussion about this post