LasserNewsToday- Simalungun (Sumut) |
Dunia pendidikan di Simalungun belakangan ini tidak pernah sepi dari masalah. Kini berbagai kasus pungutan liar (pungli) mulai bermunculan. Sadis,,,!!! Tapi pungli tetap berjalan.
Seperti di SMKN 1 Jorlang Hataran Nagori Dolok Marlawan Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun, para orangtua siswa dibebankan biaya sebesar Rp 75 ribu per siswa. Belum diketahui kemana peruntukan uang yang dikutip setiap bulannya itu.
Beberapa orang tua siswa yang menolak menyebut namanya kepada wartawan, Rabu (22/2) mengaku, pungutan itu sangat membebani mereka. Padahal sebut mereka, sebelumnya pihak sekolah telah mendapatkan berbagai bantuan termasuk biaya siswa miskin dari pemerintah. Oleh karenanya para orangutan siswa mempertanyakan mengapa adanya pungutan lagi (Pungli)
Namun komite sekolah turut memprakarsai adanya pungutan itu. Padahal, Ketua Komite selaku perwakilan dari orangtua siswa seharusnya peduli dengan keadaan orangtua siswa. Para pengurus komite sekolah terkesan tidak mengakomodir keadaan orangtua siswa dan membela kepentingan sekolah.
Sayangnya, media online ini belum dapat meminta keterangan terkait dugaan pungli yang dilakukan Saut Siboro selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Jorlang Hataran, tersebut. Selain tidak ditemui, dihubungi lewat telepon berulangkali, nomor telepon seluler Saut Siboro tidak dapat menerima jawaban panggilan. (JS/Red).
Discussion about this post