[dropcap]D[/dropcap]alam menjalani kehidupan pastinya kita selalu dituntut untuk saling berinteraksi antar sesama manusia. Tentunya untuk menjalani itu bukan hal gampang, banyak sekali tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan, terutama jika ingin menjadikan manusia sebagai teman.
Hal ini sangat perlu untuk dijadikan bahan pertimbangan agar tak menimbulkan masalah di hari berikutnya.
Hal yang pertama yang perlu kamu ketahui sebelum menjadikan orang lain sebagai teman, kamu harus mengetahui dulu seperti apa watak dari manusianya dan bagaimana tingkah lakunya sehari-hari.
Selain itu, kepribadian dari seseorang juga perlu untuk kamu jadikan bahan pertimbangan, karena setiap orang pastinya memiliki sifat yang berbeda-beda dan pola fikir berbeda pula.

Manusia, ada yang berwatak baik, ada yang berwatak buruk, ada juga yang dikaregorikan abu-abu atau sering disebut dengan manusia yang berpura-pura baik.
Watak bila diartikan akan mengarah kepada sifat utama dari manusia yang tidak dapat diubah oleh dirinya sendiri maupun orang lain.
Watak juga diidentikkan dengan identitas diri manusia sejak manusia itu dilahirkan ke bumi. Ibarat dalam kehidupan, watak adalah nama kamu.
Bila watak kamu baik, maka nama kamu akan baik pula. Sebaliknya, orang akan menjauhi orang yang berwatak buruk.
Tentunya sebagai manusia biasa akan sangat sulit untuk mengetahui watak tiap-tiap orang. Hal itu barulah dapat diketahui apabila antara kamu dan orang disekitar sudah terjalin interaksi, baik dalam waktu singkat maupun kurun waktu yang sangat lama.
Dalam kurun waktu itu pula lah tentunya kamu dapat menilai sifat asli atau identitas diri yang ada di masing-masing orang di dekat kamu.
Setelah menyadari watak tidak baik dari manusia yang ada disekeliling kamu, sebaiknya kamu mulai menjauhinya.
Sebab, sangat mungkin orang yang memiliki watak tidak baik akan memberi pengaruh negatif bagi orang disekitarnya.
- Mengapa mempelajari watak seseorang dinilai sebagai poin terpenting dalam hidup?
Dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa persahabatan atau pertemanan yang terjalin antara manusia satu dengan lainnya adalah hal yang paling mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Pertemanan dapat mempengaruhi kesehatan dan dapat memberikan efek buruk yang dapat mempengaruhi tingkah laku orang lain.
Tak jarang pertemanan yang salah seringkali membuat seseorang menjadi mudah stres hingga menimbulkan emosi yang berujung pada perlakuan tidak baik.

Bukan berniat untuk menggurui ataupun mempengaruhi pola hidup seseorang, namun tidak ada salahnya mulai sekarang untuk memiliki kesadaran penuh untuk mengontrol diri sendiri agar tak mudah terpengaruh dengan watak buruk orang lain.
Untuk itu, ada baiknya kamu ikuti pembahasan yang dirangkum dari berbagai sumber tentang orang seperti apa yang sebaiknya tidak kamu jadikan sebagai teman.
Cukup untuk dijadikan pedoman saja, tentunya beberapa ilmuwan yang meneliti hal ini menyarankan agar menjauh sebaik mungkin dari orang yang memiliki sifat ini jika tak ingin merugi kedepannya….
- Memang benar kita membutuhkan bantuan seorang teman, namun apabila teman kamu itu adalah orang yang berwatak pamrih dan suka mengungkit apa saja yang pernah dia lakukan kepadamu, dia bukanlah orang yang baik untuk dijadikan teman.
Sangat wajar apabila kamu membutuhkan bantuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu, namun apa jadinya bila orang itu seringkali mengungkit-ungkit apa yang sudah dilakukan ke kamu hingga menceritakannya ke orang lain?
Kamu pasti akan memberikan imbalan dalam bentuk apapun sebagai ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah berjasa kepadamu.

Hal itu bertujuan untuk tidak menjadikan teman kamu mengungkit-ungkit apa yang sudah dia berikan kepada kamu, dalam hal ini jasa bantuan. Apa jadinya bila dikemudian hari teman yang membantu kamu itu tetap mengungkit apa yang sudah diberikan ke kamu padahal kamu sebelumnya sudah memberikan imbalan sesuatu kepadanya?
Dalam hal ini contohnya:
Kamu meminta bantuan kepada seseorang untuk mengantarkan kamu ke kota lain dengan mengendarai mobil, dan kamu memintanya untuk dijadikan supir.
Sebagai teman, tentunya kamu mengerti betul apa yang diinginkannya, baik dalam soal makan, uang rokok dan sebagainya.
Kamu memberikan semua itu kepadanya di hari dia membantu kamu. Setelah pertolongannya kamu anggap selesai, kamu memberinya imbalan uang atau apapun bentuknya sebagai rasa terima kasih kamu ke dia.
Esoknya, kamu sedang berada diluar kota dan ternyata di hari yang sama teman kamu itu membutuhkan bantuan kamu dalam waktu yang genting.
Tentunya kamu tidak dapat memenuhi permintaan itu karena posisi kamu dengan dia sangat jauh.
Orang yang memiliki watak tidak baik pastinya akan mengungkit hal itu dan mengatakan ke orang lain bahwa kamu hanya butuh dia ketika ada perlunya saja. Padahal, kamu tidak bermagsud demikian.
Sudahlah, jauhi saja orang seperti itu agar umur kamu panjang.
- Siapa sih yang tak bangga apabila teman sendiri sedang senang? Tentunya kamu akan merasa bahagia juga. Namun, apabila kesenangan teman kamu itu malah menjadikannya sebagai orang yang lupa diri, seperti dengan suka memamerkan apapun yang belum pernah dia miliki sebelumnya.
Kamu adalah orang yang paling pertama kali merasa senang apabila orang yang didekatmu tidak mengalami kesulitan atau ketika dirinya sedang senang karena mendapatkan sesuatu.
Tak jarang sesuatu yang baru saja didapatkan oleh teman kamu itu malah menjadikannya orang yang lupa diri dan pamer.
Misalkan kamu memiliki teman yang sehari-harinya terlihat seperti orang yang susah dan selalu menganggap dirinya seperti orang paling susah di dunia, namun begitu dirinya mendapatkan rezeki tak terduga, secara instan dirinya memamerkan rezeki tersebut ke media sosial.

Dari situ terlihat jelas bahwa orang tersebut memiliki watak riya’ atau suka memamerkan sesuatu yang orang lain tak memilikinya.
Sedangkan orang yang benar-benar memiliki watak baik itu tidak akan memamerkan segala sesuatu kepada orang lain, apalagi ke media sosial.
Sebab, selain membuat pandangan orang lain terhadapnya menjadi sinis, juga dapat membuat perasaan orang lain yang tak memiliki rezeki yang sama merasa diejek.
- Ketika kamu membutuhkan seorang teman untuk dijadikan sandaran, perhatikan dulu apakah dirinya benar-benar sering membuat hatimu tenang ketika bersamanya.
Kamu salah besar apabila menceritakan segala permasalahanmu pada orang yang belum kamu kenali wataknya.
Misalkan kamu ingin curhat atau berbagi cerita kepada orang dekat kamu, yakinkan dulu bahwa orang itu tidak akan menceritakan apa yang kamu katakan kepadanya itu ke orang lain.

Untuk itu, kenalilah kepribadian orang lain lebih dalam lagi sebelum dijadikan teman bercerita.
Orang yang berbicaranya santun dan selalu memberikan nasehat yang membuat hati menjadi tenang, dialah orang yang paling pantas dijadikan teman bercerita. Sebaliknya, tinggalkan jauh-jauh.
- Ingat, aib adalah hal yang sangat privasi dalam hidup manusia. Apapun alasannya, aib adalah celah kelemahan bagi setiap umat manusia. Apabila orang didekat kamu sangat suka mengumbar aib dirinya sendiri, sebaiknya kamu katakan ‘tidak akan berteman dengan dia selamanya’.
Katakan selamat tinggal kepada orang yang gemar bercerita tentang kehidupan orang lain, terutama tentang keburukan.
Seringkali seseorang tak tahu harus bagaimana cara menanggapi suatu permasalahan yang terjadi didalam hidupnya maupun yang terjadi di lingkungan keluarganya.

Tak jarang orang semacam ini akan menceritakan semua yang dia alami ke orang lain, termasuk ke kamu. Sebab, orang sejenis itu memiliki prinsip lebih baik diceritakan walau pahit daripada dipendam malah bikin sakit. Padahal hal itu SANGAT SALAH.
Sebab, ada hal yang patut untuk diceritakan dan ada yang haram untuk diceritakan ke orang lain, terutama masalah keluarga.
Nah, perlu kamu ketahui bahwa sebaik-baiknya manusia adalah orang yang mampu menjaga lidahnya atau lebih baik diam dari menceritakan atau mengumbar aib orang lain, termasuk keluarga maupun dirinya sendiri.
Ingat, diam itu emas. Lebih baik pecah diperut daripada pecah dimulut.
Orang yang mampu menjaga lisan dari keburukan-keburukan adalah orang yang mampu menjaga rahasia dengan baik dan patut dijadikan teman sampai mati.
Sebaliknya, jika aib dirinya sendiri saja diumbar ke orang lain, apalagi aib kamu nantinya?
Maka, jangan jadikan orang seperti itu sebagai teman kalau tidak ingin cepat mati karena makan hati.
- Merasa bahwa suatu hal buruk yang terjadi padanya sudah menjadi takdir yang diberikan Tuhan, dan suka memberikan pengaruh buruk yang sudah menjadi kebiasaannya untuk dijadikan pengalaman.
Sering merasa bahwa dirinya sudah ditakdirkan sebagaimana adanya oleh Tuhan, sering berasumsi bahwa hal buruk pun yang terjadi padanya sudah digariskan oleh Tuhan, dan cenderung tak memiliki niat untuk berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Banyak orang yang bercerita tentang pengalaman buruknya ke orang lain, meski tak secara langsung meminta untuk mengikuti jejak buruknya, namun orang sejenis ini paling sering menganggap masa lalu yang buruk sebagai pengalaman.
Padahal, itu tak seharusnya diingat-ingat dan cukup dijadikan kenangan saja, bukan pengalaman.
Pengaruh orang yang seperti ini tidak akan memberikanmu motivasi yang baik, melainkan gambaran masa depan yang buruk.
- Terlalu banyak berbicara kotor, berkata kasar dan menganggap hal-hal buruk yang terjadi padanya sudah menjadi kebiasaan rutin yang tak bisa diubah.
Orang yang suka berbicara kotor dan berkata kasar termasuk dalam kategori orang yang bodoh. Mengapa demikian?
Orang yang sopan dan berpendidikan tentunya tak akan mengatakan sesuatunya dengan asal saja. Orang yang mengenyam pendidikan lebih banyak akan berfikir terlebih dahulu sebelum berbicara.
Sebelum berbicara, orang berpendidikan akan memikirkan apakah kata-kata yang akan diucapkan dapat menyakiti perasaan orang lain atau tidak.

Sedangkan orang bodoh yang suka berkata kasar dikenal sebagai orang yang sudah tak memiliki urat malu dan selalu mengeluarkan kata-kata apapun yang ada dalam otaknya tanpa memikirkan dampaknya.
Jika kamu berhubungan dengan orang seperti ini, sebaiknya mulai sekarang kamu jaga jarak. Sebab, jangan sampai kamu menjadi malu akibat ulahnya.
Coba bayangkan bila kamu sedang bersama orang lain untuk berbicara bisnis lalu tiba-tiba dia datang dengan sikap tak tahu malunya berbicara kasar dan kotor ke kamu dihadapan teman bisnis kamu, tentunya teman bisnis kamu akan berfikir dua kali untuk melanjutkan kerjasama dengan kamu.
Sebab, orang-orang disekitar kamu dapat dijadikan penilaian khusus bagi orang yang lain yang ingin menjalin hubungan kerja sama dengan kamu.
- Orang yang merasa bersalah pastinya akan meminta maaf dan berlaku santun dengan memperlihatkan berbagai kelembutan hati. Namun apabila orang didekat kamu hanya mementingkan keegoisan dan temperamen tingginya saja, lebih baik orang yang seperti itu dihindari.
Banyak orang yang suka menyalahkan orang lain demi menutupi malu.
Orang seperti itu lebih memilih untuk menutupi rasa malu dan menyalahkan orang lain daripada dianggap salah dan dipermalukan orang lain.
Orang yang memiliki watak seperti ini pastinya akan memaksa orang lain untuk mengaku bahwa dirinya benar, padahal tak begitu adanya.
Bila ada orang didekat kamu yang sudah melakukan kesalahan terhadapmu namun justru malah balik menyalahkanmu, jauhi dia.
Sebab, orang yang memiliki watak seperti itu tak memiliki itikad baik untuk dijadikan teman dekat.
- Ketika menganggur selalu berharap pekerjaan, ketika ditawarkan pekerjaan selalu mengeluhkan gaji yang kecil, ketika diberi modal usaha dihabiskan foya-foya.
Kamu selalu mendengar keluh kesah teman kamu ketika dirinya kesulitan dalam hal finansial, apalagi saat dirinya belum memiliki pekerjaan atau masih menganggur.
Tentunya sebagai teman kamu akan mencarikan tempat kerja untuk diberikan kepada teman kamu. Nah, apabila teman kamu menolak pekerjaan itu dengan alasan gaji yang kecil, tentunya orang seperti ini tidak memiliki niat untuk bekerja dengan sungguh-sunggah, tapi hanya demi uang.
Bekerja karena ingin mendapatkan uang tanpa loyalitas adalah ciri khas orang pemalas.
Tinggalkan orang seperti ini dari kehidupan kamu atau dia akan betah terus menggerogoti waktu kamu hanya untuk mendengar curhat sampahnya saja.
Orang seperti itu tidak akan pernah berubah, karena itu adalah gambaran watak yang dimilikinya. Meskipun kamu memberikannya modal usaha karena menolak gaji sebagai pekerja sangat kecil, orang ini tidak akan mempergunakan modal itu sesuai fungsinya, melainkan dihabiskan untuk foya-foya, main perempuan, dihabiskan di meja judi termasuk judi online.
- Selalu berusaha mendapat dukungan dari orang lain untuk menganggap bahwa dirinya benar, padahal sudah melakukan kesalahan.
Tak jarang orang seperti ini sangat suka menyalahkan orang lain yang belum tentu terbukti bersalah, termasuk kamu nantinya.
Orang seperti ini akan sibuk mencari dukungan dari orang lain untuk membelanya, termasuk kepada kamu nantinya.
Ketika dia berselisih paham dengan kamu, meskipun dia salah, dia tak akan pernah mengakuinya. Justru malah mencari dukungan orang lain dengan memberikan informasi palsu untuk membantu menyerang kamu.
- Tak suka dinasehati dan menganggap ucapan orang lain yang menasehatinya hanya sebagai sampah.
Paling banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Suka mengharap support dari orang lain seolah-olah dirinya adalah orang yang paling patut dibela, padahal baru melakukan kesalahan namun tetap saja ingin dianggap benar.
Orang seperti ini akan mengeluarkan banyak kata-kata untuk meyakinkan orang lain bahwa dirinya tidak bersalah, meskipun semua itu hanya dusta.
Orang seperti ini sangat mudah dijumpai, terutama di media sosial. Bahagia, sedih, marah, atau apapun yang sedang terjadi padanya selalu dijadikan status.
Orang semacam ini sangat buruk untuk dijadikan teman.
- Suka pamer histori percakapan dari hasil capture layar smartphone, kampungan, norak tapi ketika ditegur dirinya malah menyolot.
Kamu menasehati teman kamu yang suka memposting hal-hal apapun yang bersifat pribadi ke media sosial, termasuk ketika dia mengunggah screenshot yang berisi percakapan terhadap siapapun yang berinteraksi dengannya, baik itu dengan kekasihnya, orang tuanya, keluarganya atau siapapun.
Tentunya kamu memiliki niat yang baik apabila kamu mengingatkannya untuk tidak melakukan itu.
Selain teman kamu itu dapat terhindar dari ejekan dan cemoohan orang, kamu juga memiliki sikap yang peduli terhadap orang disekitar kamu.
Orang yang memiliki watak tidak baik pastinya akan menolak nasehat yang kamu berikan dan malah akan kembali menyolot dengan meminta kamu untuk tidak mengurusi kehidupannya.
Yang harus kamu fikirkan dari orang yang memiliki watak tersebut adalah, kedepannya bukan tak mungkin dirinya akan memposting hasil percakapan kamu dengannya di media sosial.
Tentunya, percakapan yang terjadi antara manusia melalui aplikasi berbasis chat adalah privasi yang harus dijunjung tinggi.
Namun apa jadinya bila hal yang bersifat prifat itu dipublikasi ke orang lain. Tentunya selain reputasi kamu akan hancur, kamu juga akan merasa malu karena ulahnya.
- Niat baik kamu untuk mentraktir teman malah dianggap tinggi hati dan sok kaya.
Ketika kamu sedang beruntung atau mendapat rezeki tak terduga, tentu bukan hal yang salah bagi kamu untuk berbagi kepada orang-orang sekitar.
Berbagi bisa dengan berbagai cara bersedekah, memberi bantuan kepada orang yang sedang kesusahan atau bahkan dengan mentraktir teman-teman kamu sendiri.
Tapi apa jadinya jika kebaikan yang kamu lakukan itu malah disalahartikan oleh teman kamu sendiri?
Tak jarang orang yang memiliki pemikiran tak baik selalu menganggap kamu sebagai orang yang tinggi hati, padahal kamu sama sekali tak mengharapkan apapun ketika memberikan semua itu.
Untuk itu, kamu harus tahu bahwa orang yang pemikirannya semacam ini memiliki watak yang licik dan picik serta siap menjatuhkan kamu kapan saja.

Itulah beberapa penjelasan mengenai manusia yang memiliki watak buruk. Watak adalah identitas diri yang tidak dapat diubah oleh siapapun.
Apabila kamu berurusan dengan orang yang memiliki watak kurang baik, segeralah akhiri urusan itu. Namun, bukan berarti dengan memusuhinya ya….
Discussion about this post