ANAKSIANTAR.NET
Virus Zika adalah penyakit menular yang berasal dari Afrika, virus ini mulai muncul pada tahun 1940-an. Sekarnag, virus ini justru malah merebak luas di negara bagian Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Karibia). Negara yang tingkat pencemarannya paling parah dilanda virus ini adalah Brasil. Diketahui, penularan virus Zika ini berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Virus Zika menyerang para wanita yang tengah hamil, tak peduli hamil tua atau hamil muda. Bayi yang dilahirkan jika masa kehamilannya sang ibu yang mengandung tertular penyakit ini, maka akan mengalami kelainan seperti Microcephaly atau yang lebih dikenal dengan kelainan ukuran kepala bayi yang lebih kecil dari ukuran normalnya.

Sejak bulan Oktober 2015 lalu, ada sebanyak 4.000 bayi yang memiliki kelainan di Brasil. Sedikitnya adal 49 bayi yang dilaporkan meninggal yang disebabkan oleh kelainan ini.
Sejumlah negara pun mengeluarkan rekomendasi untuk para wanita agar menunda kehamilannya lewat instruksi yang diberikan oleh pemerintahnya. Negara-negara tersebut yakni El Salvador, Ekuador, Kolombia dan Jamaika.
“Kami terpaksa melakukan hal ini karena kami percaya rekomendasi ini adalah merupakan cara yang paling tepat untuk menginfotmasikan risiko (Microcephaly),” kata Alejandro Gaviria, Menteri Kesehatan Kolombia, seperti yang dikutip dari BBC, pada Sabtu (23/1/2016).
“Jika mengabaikan informasi ini, dipastikan akan ada konsekuensi yang dihadapi jika tetap hamil,” tambahnya Alejandro Gaviria, disertai dengan penjabaran soal 13.500 kasus tentang kelainan Microcephaly yang sebelumnya sudah tercatat oleh pemerintahan setempat di Kolombia.
Disamping itu, rekomendasi yang diberikan oleh pemerintah Kolombia itu justru dianggap sesuatu yang naif oleh Monica Roa, seorang aktivis hak wanita dari organisasi Women’s Link Worldwide.
“Sungguh ini adalah hal yang naif jika pemerintah meminta para wanita untuk menunda kehamilan, padahal dalam konteksnya, ini adalah negara Kolombia,” timpalnya.
“Perlu diketahui, di Kolombia sendiri telah tercatat lebih dari 50 persen kehamilan yang dialami oleh para wanita sebenarnya terjadi bukan karena sesuatu yang direncanakan. Semua sudah mengenali kawasan Kolombia, kekerasan seksual terhadap wanita selalu saja terjadi disini,” sambung Roa.
Sementara di Amerika Serikat, lewat badan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (USCDCP), mengeluarkan peringatan atau travel warning kepada warganya yang akan mengunjungi Karibia dan Amerika Selatan.
Peringatan itu khususnya ditujukan pada wanita hamil, agar untuk waktu sementara ini tidak bepergian ke Ekuador, Bolivia, Brasil, Guyana, El Salvador, Honduras, Guyana Prancis, Kolombia dan Guatemala.
Peringatan yang serupa juga meliputi beberapa negara seperti Meksiko, Suriname, Panama, Venezuela, Paraguay, St. Martin, Barbados, Martinique, Haiti, Guadeloupe, Puerto Rico, hingga ke Samoa di Oseania dan Cape Verde di Afrika.