ANAKSIANTAR.NET
Apakah anda pernah mendengar nama Rotavirus sebelumnya? Rotavirus adalah bahasa ilmiah dari penyakit yang sering disebut dengan kata ‘munmen’ alias (maaf) muntah mencret. Penyakit ini paling sering diderita oleh anak berusia dibawah lima tahun (balita).
Beberapa waktu yang lalu, anak saya terkena penyakit ini. Memang pada awal melihat gejalanya, saya mengira bahwa penyakit yang diderita oleh anak saya ini adalah penyakit yang sangat mengerikan yang berasal penularan infeksi. Tapi setelah mengetahui hasil diagnosa yang diperoleh dari rumah sakit, ternyata anak saya sedang terserang penyakit Rotavirus.
Saya sendiri masih sangat asing dan penasaran dengan nama penyakit ini, apalagi mengandung kata virus, itu membuat saya menjadi sangat khawatir. Tak ingin terus-terusan dihantui rasa penasaran, kemudian saya pun mencari informasi mengenai penyakit ini kepada dokter yang menangani anak saya. Kesimpulan yang didapat dari keterangan dokter, bahwa Rotavirus alias munmen memang suatu penyakit musiman yang paling sering diderita oleh balita.
Gejala awal yang kelihatan pada anak jika terkena penyakit ini adalah dengan muntah hingga puluhan kali dalam satu hari disertai dengan wajah pucat seperti tidak memiliki semangat. Dari mulai muntah biasa pada gejala awal hingga muntah yang berupa air, kemudian setelah beberapa jam muntah berhenti dan akan diikuti dengan diare berupa air hingga hari ke-4. Pada hari ke-5, biasanya diare akan berhenti beberapa jam, namun akan muncul kembali dan bahkan lebih parah lagi. Biasanya diarenya akan berhenti total pada hari ke-7. Jadi pengobatan dan perawatan harus terus dilakukan selama seminggu penuh hingga anak benar-benar sembuh.
Sebagai seorang ibu pastinya akan merasa sangat sedih sekali melihat si buah hati dalam kondisi lemas karena berkurangnya asupan makanan yang harus dicerna oleh tubuh akibat selalu dimuntahkan sampai isi perutnya kosong. Tanpa berfikir panjang lagi, saya pun langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.
Di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, saya pun terus berdoa agar tidak terjadi apa-apa pada anak saya. Setelah lama menunggu antrian masuk, akhirnya anak saya pun mendapat prioritas utama karena keadaannya sudah dinilai darurat. Dan begitu dengar Dokter menyarankan kepada saya bahwa anak saya harus diopname, badan saya pun menjadi lemas karena itu berarti keadaan anak saya memang sudah dalam kondisi gawat.
Namun pada akhirnya Dokter pun menyarankan kepada saya agar tidak perlu terlalu khawatir karena penyakit yang diderita anak saya ini memang penyakit musiman. Mendengar hal itu saya merasa sedikit lega, dan tidak terlalu khawatir seperti sebelumnya. Hanya saja saya kembali terfikir, andai saja saya terlambat membawanya ke rumah sakit, mungkin kenyataannya bisa jauh berbeda. Saat itu, saya pun hanya bisa bergumam ‘ya Allah,’. Dan sekarang Alhamdulillah, setelah beberapa hari menjalani perawatan, kini anak saya sudah kembali sehat seperti biasanya.
Setelah itu saya kembali berfikir bahwa ternyata infeksi Rotavirus bisa membuat anak mengalami diare akut yang kerap disertai dengan muntah, demam dan nyeri perut yang disertai dengan diare. Diare yang disebabkan oleh Rotavirus, angka kejadiannya memang sangat tinggi, terutama pada anak. Rotavirus tidak mengenal strata sosial. Artinya, meskipun tinggal dilingkungan yang bersih dan sangat peduli terhadap higinitas, anak masih bisa terserang Rotavirus, terutapa anak yang usianya masih dibawah lima tahun. Diare dari Rotavirus ini menyebabkan dehidrasi berat dan membuat anak kehilangan nutrisi penting dalam waktu beberapa jam saja.
Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk pencegahan, terutama kepada para ibu-ibu muda yang baru pertama kali memiliki anak. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi intensitas diare pada balita kita, yakni diantaranya dengan mengikuti jadwal Imunisasi secara penuh, menjaga kebersihan anak maupun lingkungan, juga memberikan ASI ekslusif dan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak dan jangan lupa untuk selalu mengikuti tumbuh kembang anak. Tak hanya itu, para ibu juga sebaiknya mulai dari sekarang agar lebih jeli lagi menjaga kesehatan anak. Terima kasih telah membaca pengalaman saya dan semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan keselamatan. Stay healthy.
Artikel ini adalah kiriman dari Arfah Daulay. Kamu juga memiliki kesempatan yang sama! Kirimkan tulisan terbaikmu untuk ditampilkan di situs ini melalui formulir kontak kami.