[dropcap]S[/dropcap]etelah hadir di kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Bogor dan Denpasar, kini layanan Google Street View sudah dapat digunakan oleh pengguna internet untuk menikmati pemandangan Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun secara digital.
Memang layanan Google Street View ini terbilang sangat unik dan menarik. Selain kita bisa melihat dan menikmati pemandangan dan bangunan-bangunan yang berdiri di inti kota, ternyata bisa juga mencari tahu apakah diri kita ikut terekam di layanan ini.

Kehadiran Google Street View ini merupakan tindak lanjut dari gagasan yang dicetuskan oleh Country Director Google Indonesia, Rudy Ramawy. Rudy menjanjikan akan terus melebarkan cakupan Google Street View untuk mendukung lebih banyak kota lainnya di Indonesia.
“Kami akan terus mengekspansi layanan Street View di Indonesia. Seluruh wilayah Indonesia akan berusaha di-cover oleh Google,” janji Rudy, dilansir Kompas, (21/8/2014) silam.
Ternyata janji itu bukan hanya omong kosong belaka, terbukti tahun ini Google Indonesia menepati janji khususnya bagi warga Siantar dan sekitarnya.

Google dalam melakukan perekaman gambar ternyata bukan dengan cara yang mudah. Google juga diketahui telah menambah jumlah mobil Google Street View untuk memanjakan pengguna lewat layanan yang diterapkannya.
Tidak diketahui berapa banyak mobil Street View yang dikerahkan untuk mendukung proyeknya di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun ini. Namun seperti yang anaksiantar.net amati pada bulan Maret lalu, beberapa mobil Google Street View yang dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi dan berteknologi canggih itu memang sempat terlihat mondar-mandir mengelilingi seluruh jalan Kota Siantar dan jalan lintas di Kabupaten Simalungun. Hasilnya, sekarang seluruh ruas jalan dari mulai pusat kota hingga pedalaman tak ada yang tak bisa dinikmati lewat layanan peta digital ini.

Tentunya tidak mudah bagi Google untuk melakukan penelusuran dan perekaman jalan di kota ini. Selain kemacetan, jalan yang kondisinya rusak parah menjadi faktor utama yang menjadi kendala. Padahal, Google harus menggunakan kecepatan tertentu untuk melakukan perekaman agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.

Jika dijelajah lebih lanjut, ternyata cakupan jalanan yang ada di kota berhawa sejuk ini sendiri sudah mencapai 90 persen mendekati sempurna. Hanya saja, sebagian jalan yang kondisi aspalnya rusak parah juga ikut terekam. Jalan yang nilai kerusakannya terburuk yang terlihat pada layanan ini diantaranya seperti Jalan Asahan KM 10 dan Jalan Siantar-Sidamanik menuju lokasi wisata Tigaras yang juga berada di wilayah Kabupaten Simalungun. Di layanan ini, jalan-jalan rusak tersebut telah pemandangan virtual bagi pengguna layanan Google Street View dari seluruh belahan dunia.

Bagi kamu yang belum mengetahui bahwa layanan Google Street View ini sudah dapat dinikmati, silahkan akses layanan Google Maps di peramban internet pada perangkat desktop kamu, tentunya dengan mengaktifkan mode Street View.

Kamu juga dapat menikmatinya lewat aplikasi Google Street View di perangkat Android yang bisa diperoleh di Google Play Store maupun AppStore pada pengguna iOS. Pada aplikasi itu, kamu bisa langsung mencari lokasi atau tempat yang ingin dilihat dengan memasukkan kata kunci atau nama jalan. Tak hanya itu, kamu juga dapat memeriksa apakah rumah atau wajah kamu ada di Google Street View.
Sekedar informasi, kamu juga kini dapat menjelajah jalan menuju tempat-tempat wisata seperti di Kota Parapat dan sekitarnya dengan mencari obyek-obyek wisata menarik melalui kata kunci seperti Pelabuhan Ferry di Ajibata. (*)
Discussion about this post